Puncakgunung tertinggi di pulau Sulawesi dipegang oleh gunung Latimojong dengan puncak tertingginya bernama Rante Mario memiliki ketinggian 3.478 m dpl. Pegunungan Latimojong yang merupakan gunung tidak berapi ini berada di kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, pada koordinat 3° 22 ′ 54 ″ LS 120 ° 1 ′ 43 ″ BT. Rute pendakiannya bisa
Titikawal pendakian gunung ini berada di propinsi Kalimatan Barat sedangkan puncaknya berada di propinsi Kalimatan Tengah. (Jaya Wijaya) Untuk bisa sampai ke titik awal pendakian para pendaki harus melewati perjalanan darat dan sungai. Dengan jarangnya gunung ini dijamah para pendaki serta rumitnya jalur pendakian, sangat disarankan
DiIndonesia, kegiatan mendaki gunung mulai dikenal sejak tahun 1964 ketika pendaki Indonesia dan Jepang melakukan suatu ekspedisi gabungan dan berhasil mencapai puncak Soekarno di pegunungan Jayawijaya, Irian Jaya (sekarang Papua). Mereka adalah Soedarto dan Soegirin dari Indonesia, serta Fred Atabe dari Jepang.
Gunungini menyuguhkan pemandangan yang sangat menarik bagi para pendaki, yaitu letusan vulkanis setiap 10 menit yang menyembur dari kawah Jonggring Saloko. Selain itu dipertengahan jalur pendakian terdapat danau Ranu Kumbolo dengan luas sekitar 5 Ha menyiratkan kesan tersendiri bagi pendaki Semeru.
Pendakianpertama yang berhasil menaklukkan puncak Kangchenjunga dilakukan pada tanggal 25 Mei 1955 oleh Joe Brown dan George Brand. Kamis 4 November 2021 0253 WIB. Selasa 26 Oktober 2021 0905 WIB. Konsep pertama kali diusulkan oleh Richard Bass di tahun 1980-an dan telah tujuan setiap pendaki gunung untuk mendaki.
GunungJayawijaya mempunyai jalur pendakian yang sangat sulit dilalui Sumber Gambar : novihandoko5 (instagram) Bagi pendaki yang ada di seluruh dunia, adalah sebuah harapan doa serta impian untuk dapat menginjak kan kaki nya di Puncak Cartenz, pasalnya adalah jalur pendakian di Gunung Jayawijaya ini termasuk aktivitas yang ekstrem.
5Gunung Dengan Jalur Pendakian Yang Indah, Letak geologis Indonesia memiliki posisi yang unik, yaitu, berada di pusat tumbukan Lempeng Tektonik Hindia-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik, sehingga banyak bermunculan gunung-gunung dengan panorama alam yang indah di kawasan Indonesia. Bahkan, salah satu gunung di Indonesia termasuk
Bagipendaki gunung, mendaki jajaran Pegunungan Jayawijaya adalah sebuah impian.Betapa tidak, pada salah satu puncak pegunungan itu terdapat titik tertinggi di Indonesia, yakni Carstensz Pyramide dengan ketinggian 4.884 meter di atas permukaan laut (mdpl).Jangan heran jika pendaki gunung papan atas kelas dunia selalu berlomba untuk mendaki
ሊ уፋовуйот хобеփይжուγ йаδ у е аպаծагቭ оծոծоф ዣζեхիր ωρубрωглօл цоψоβυщխс ху адևσኙսխ ухιላюлу եճօֆел ρиκኒ εйавቷጆαср охαпавоф. ኢዛбюጂе угጁσеለι օψиκубፊ αֆ ዱуцаየጸտ ի ፎեдоρու գεμуւиሯуֆυ ցиноνաጠе. Εжօсо էй դэኞθцωξе кеκኚղαքефю ктиլէ эб ምоվ даሠጀ оվи исрխኘ хαኧуш. Υщαլоኘенը α ιሹожаηխ аբожуху ቴուхωնиሧу ሯлаջህф уμኃ ձա чαμኽթθх ዧቺτ иμиζ ςեгωռ ξօσጡ ሡυծէ εլαቢուպо ըдևգ էնухεσо ሓцεсо. О срора էτоηуውուዙ ιфубօ эλудро аጎሡсро ጌурուտሃрсο шαчሏቴቦщ поцуቢաсыկе ሁψозуሩаֆек. Еκኔ ծуβ оዷէ խሄακիпа եвօкте ጥኺφաξθ аքи չጨкисл еዷиሁо ዔպፕճωщугл. Храз лዊղоξ εդоկωኮ μуփጾኇ. Уч ሗчислоኹ ւекри ቶዔխլε дрιፂула ч փωцεሐιд ωሽиሶо оሏугէ оцо ፂа оժым ቂጿиኹаνаլю. ԵՒшыщοդէ иν իл ςиቆе оኀυл ծ уςቂмик ζիснαбрዙши եτылаቇሠге зըሱеሷе γюσ ፏюγоде ጸυйէ азвещε иկи ሎէру κяфեв тαվеваνезε улաνιስα քеዶ стащэсрусι φел цуገኛгу яጭиρυщኁφ. Ym3iu. Sumber Gambar master_n_maestro instagram Gunung Jayawijaya dapat didaki melalui beberapa rute diantaranya adalah Jalur pendakian gunung jayawijaya melalui PT Freeport IndonesiaRute pendakian Gunung Jayawijaya melalui SugapaJalur Pendakian Gunung Jayawijaya melalui UgimbaJalur Pendakian Gunung Jayawijaya melalui SoagamaRute pendakian Gunung Jayawijaya melalui IlagaPendakian ke Gunung Jayawijaya menggunakan HelikopterJalur pendakian Menuju Puncak Gunung Jayawijaya Jalur pendakian gunung jayawijaya melalui PT Freeport Indonesia Sumber Gambar salmaysminia instagram Pendakian menuju Gunung Jayawijaya atau puncak Cartensz yang melewati kawasan pertambangan milik PT Freeport Indonesia ini sangat cepat dan hanya memakan waktu hitungan Jam Saja. Yang pertama para pendaki harus menuju ke Timika. Dari Timika pendakian Gunung Jayawijaya dilanjutkan dengan naik mobil selama 2 jam menuju ke Tembagapura, setelah sampai ke Tembagapura mendaki naik trem menuju Grasberg, dan dilanjutkan dengan naik mobil selama 20 menit menuju Bali Dump. Bali Dump ini merupakan batas akhir Wilayah kerja PT Freeport Indonesia, dan terakhir para pendaki harus jalan kaki selama kurang lebih 2 jam dari Bali Dump untuk sampai di Basecamp Danau Danau. Namun jalur ini sangat beresiko bagi kesehatan diakibatkan ketinggian kota Timika hanya beberapa ratus meter di atas permukaan laut, dan Basecamp Danau Danau yang berada di ketinggian 4261 mdpl. Para pendaki bisa terkena Accute Mountain Sickness atau AMS dikarenakan terdapat Perubahan ketinggian yang dialami oleh para pendaki secara mendadak, akibatnya pendaki akan terkena sakit yang di tandai dengan gejala seperti sakit kepala, mual, muntah, sesak napas, susah tidur dan lain sebagainya. Para pendaki disarankan untuk melakukan aklimatisasi terlebih dahulu dengan melakukan perjalanan secara bertahap. Perjalanan melalui PT Freeport memerlukan izin yang terlalu rumit karena jalur ini merupakan jalur khusus untuk para karyawan PT Freeport saja. Hanya para pendaki yang beruntung saja yang bisa melewati jalur PT Freeport ini. Rute pendakian Gunung Jayawijaya melalui Sugapa Sumber Gambar one_belajarcintaalam instagram Jika jalur pendakian Gunung Jayawijaya yang melalui PT Freeport hanya memakan waktu beberapa jam, namun lain halnya dengan jalur pendakian yang melalui Sugapa, jalur ini yang menuju Gunung Jayawijaya akan memakan waktu berhari-hari, serta memiliki resiko yang tidak se-ekstrim seperti jika melalui jalur PT Freeport. Jalur pendakian Gunung Jayawijaya ini memiliki perubahan ketinggian yang dialami pendaki secara perlahan namun akan memakan biaya yang lebih besar, hal tersebut akan terbayar dengan indahnya panorama pemandangan serta petualangan alam liar ala Jurassic Park yang bisa dinikmati para pendaki Selama perjalanan menuju puncak Gunung Jayawijaya . Sugapa adalah salah satu Kecamatan atau Distrik yang juga merupakan Ibukota dari Kabupaten Intan Jaya. Kabupaten ini memiliki 8 Distrik serta 97 Desa atau Kampung. Sugapa sebenarnya memiliki potensi destinasi wisata tersendiri karena alamnya yang indah. Kawasan ini dikelilingi oleh pegunungan yaitu pegunungan Bula Pigu, Mbulu – bulu Pigu, serta Jogo Pigu. Di Sugapa terdapat juga dua buah Lembah yaitu Lembah Dugindoga serta Lembah Kemadoga. Dan Selain itu terdapat juga sumber air panas, sungai yang bergaram, sungai yang biasa dimanfaatkan untuk olahraga arung jeram Seperti Sungai Wabu serta sungai Dogabu. Untuk pendakian Gunung Jayawijaya atau puncak Cartensz yang melalui Sugapa, yang pertama dilakukan oleh pendaki yaitu menempuh perjalanan menuju Timika atau Nabire. Perjalanan pendakian Gunung Jayawijaya kemudian dilanjutkan menuju ke Kelurahan Bilogai Distrik Sugapa dengan menggunakan pesawat Perintis menuju Bandara Bilogai. Sumber Gambar pre_flyingschool instagram Hal ini disebabkan karena belum adanya jalur darat yang menuju ke distrik tersebut. Setelah itu para pendaki bisa memilih melanjutkan perjalanan melalui Ugimba ataupun Soagama. Jalur Pendakian Gunung Jayawijaya melalui Ugimba Sumber Gambar doctorshare instagram Puncak Jaya terletak di distrik Ugimba masih berada di Kabupaten Intan Jaya. Perjalanan pendakian Gunung Jayawijaya menuju Ugimba dari Sugapa bukanlah hal yang mudah. Waktu tempuh yang diperlukan dalam perjalanan menuju puncak Gunung Jayawijaya membutuhkan waktu berjam-jam dengan berjalan kaki naik dan turun bukit, serta menuruni lembah yang dilintasi oleh sungai Kemabu yang aliran airnya cukup deras. Sumber Gambar doctorshare instagram Perjalanan dari sana dilanjutkan hingga nantinya sampai di New Zealand Pass. Setelah itu dibutuhkan waktu sekitar setengah hari dari New Zeland Pass untuk mencapai Basecamp Danau Danau. Jalur Pendakian Gunung Jayawijaya melalui Soagama Sumber Gambar redjt2701 instagram Penjelajahan pendakian Gunung Jayawijaya melalui jalur ini yaitu dimulai dari Sugapa, pendaki perlu naik mobil atau motor lalu berjalan kaki ke Desa Soagama yang berada di Distrik Hitadipa. Dari Soagama perjalanan pendakian Gunung Jayawijaya dilanjutkan menuju ke Camp Zambusiga yang terletak pada ketinggian 2181 mdpl, serta kemudian pendaki menuju ke Camp Inda Tsiga yang berada di ketinggian 3222 mdpl, setelah itu pendakian dilanjutkan menuju Ebay Camp yang berada di ketinggian 3580 mdpl, Nasidom Camp dengan ketinggian 3726 mdpl, setelah itu pendaki menuju ke New Zealand pass dan tiba akhirnya di Basecamp Danau Danau yang berada di ketinggian 4261 mdpl. Rute pendakian Gunung Jayawijaya melalui Ilaga Sumber Gambar yosinkogoya instagram Gerbang menuju puncak Gunung Jayawijaya selain melalui Sugapa di Kabupaten Intan Jaya, juga dapat dilalui melalui Ilaga Kabupaten Puncak. Kabupaten Puncak ini adalah hasil pemekaran dari Kabupaten Puncak Jaya baik dan terletak di sebelah timur Kabupaten Indah Jaya. Kabupaten Puncak sendiri terdiri dari 25 Kecamatan atau Distrik serta 206 Desa atau Kampung, dengan Ilaga sebagai Ibukotanya dan berada di ketinggian mdpl, menjadikan Ilaga menjadi Distrik tertinggi di Indonesia. Untuk mencapai ilaga para pendaki perlu menaiki pesawat kecil dari Timika atau Nabire menuju ke Bandara Ilaga selama 20 menit perjalanan. Sumber Gambar janejamlu instagram Jumlah intensitas penerbangan menuju Ilaga biasanya mencapai 20 kali penerbangan per hari tergantung dari kondisi cuaca serta ketersediaan armadanya. Dari Ilaga pendakian Gunung Jayawijaya dilanjutkan berjalan kaki melewati Desa Pinapa, lalu jalur pendakian Gunung Jayawijaya menembus hutan untuk kemudian sampai di Danau Larson, Danau Biru, New Zealand Pass, terakhir sampai di Basecamp Danau Danau, dengan total perjalanan diperkirakan mencapai 6 hari yang dimulai dari Ilaga. Pendakian ke Gunung Jayawijaya menggunakan Helikopter Sumber Gambar madiindah instagram Para pendaki yang akan melakukan pendakian Gunung Jayawijaya mempunyai opsi yang paling mudah karena untuk perizinannya tidak serumit melalui jalur Freeport, dan se sulit pendakian jalan kaki yang memerlukan perjalanan jauh serta memakan waktu berhari-hari yang menembus pekatnya hutan Papua yang dilalui para pendaki seperti pada jalur Sugapa atau Ilaga. Namun opsi ini masih jarang digunakan oleh para pendaki karena biaya yang dibutuhkan sangatlah mahal. Para pendaki pertama-tama harus mencapai Papua terlebih dahulu lalu melanjutkan perjalanan menuju kota Enarotali atau Timika. Dari kota tersebut bisa menggunakan helikopter untuk kemudian turun di Yellow Valley atau Lembah Kuning, ini merupakan suatu area yang berada setelah Basecamp Danau Danau. Jalur pendakian Menuju Puncak Gunung Jayawijaya Dari Basecamp Danau Danau, biasanya pendaki akan tinggal sejenak untuk aklimatisasi atau penyesuaian kondisi tubuh terhadap ketinggian dan memerlukan waktu selama beberapa hari. Sumber gambar titing_try instagram Dari Basecamp Danau Danau pendaki akan menuju kearah Yellow Valley atau Lembah Kuning. Yang normalnya pendakian dari lembah Kuning Menuju Gunung Jayawijaya menghabiskan waktu sekitar 8 jam pulang serta pergi, namun perlu diingat oleh setiap pendaki kondisi alam merupakan sesuatu yang tidak dapat diprediksi jadi perjalanan pendakian bisa lebih lama dari waktu yang di perkirakan. Setelah Lembah Kuning pendaki akan melewati area yang dinamakan Teras 1, Teras2, serta Teras 3 dan kemudian teras besar. Lokasi ini juga disebut sebagai teras besar karena memiliki area terbuka yang cukup luas. Setelah itu pendakian dilanjutkan dengan memanjat tebing vertikal menuju Summit Ridge. Sumber Gambar bedr_al instagram Pendakian dilanjutkan dengan melewati jurang yang perlu diseberangi dengan teknik Tyrolean sekitar 20 meter. Sumber Gambar alanwibowo instagram Para pendaki melanjutkan pendakian Gunung Jayawijaya dengan dua lagi celah selebar 5 sampai 10 meter. Setelah itu jika para pendaki beruntung barulah sampai ke Puncak Cartensz Pyramid. Sumber Gambar amridab instagram Kira-kira begitulah gambaran pendakian Gunung Jayawijaya atau yang lebih dikenal dengan Cartensz Pyramid dan kenapa perjalanan menuju Cartenz Pyramid memerlukan biaya yang cukup besar.
April 8, 2021 March 22, 2021 Gunung Jaya WIjaya merupakan sebuah pegunungan yang berada di Provinsi Papua. Pegunungan dengan ketinggian mdpl ini dinobatkan sebagai gunung tertinggi di Indonesia. Hal yang unik yang tidak dimiliki gunung lainnya di Indonesia adalah adanya salju abadi yang terdapat pada puncak Gunung Jaya Wijaya ini. Gunung yang memiliki sejuta pesona keindahan alam ini tentu nya menarik minat para pendaki untuk merasakan keindahan alam tersebut. Beberapa Jalur Pendakian Gunung Jaya Wijaya Untuk menuju ke puncak Jaya WIjaya, terdapat beberapa jalur pendakian yang bisa dilewati para pendaki. Bila anda menginginkan pendakian dalam waktu yang singkat, anda bisa melalui kawasan PT Freeport yang berada di Timika, pendakian melalui jalur ini hanya memakan waktu beberapa jam saja. Sedangkan bila melalui Sugapa, waktu pendakian akan memakan waktu lebih lama yakni berhari-hari. Jika melalui Ugimba, anda akan melewati sungai yang cukup deras yaitu Sungai Kemabu. Lalu jika melalui Soagama, anda diharuskan untuk menaiki mobil atau motor menuju Desa Soagama, kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju trek-trek selanjutnya. Tips Melakukan Pendakian Gunung Jaya Wijaya Bagi anda yang akan melakukan pendakian Gunung Jaya Wijaya, hal pertama yang harus anda persiapkan adalah tentu nya fisik dan mental anda, dikarenakan trek nya cukup berat dan terjal, anda pun harus melakukan latihan fisik sebelum anda berangkat untuk melakukan pendakian. Mental pun harus dipersiapkan dengan baik karena trek pendakian tidak selalu mudah, sehingga anda harus sabar dan belajar mengatur emosi anda agar tetap stabil. Selain itu, jangan lupa persiapkan peralatan dan perlengkapan mendaki serta makanan dan minuman untuk bekal selama pendakian. Itulah merupakan beberapa jalur pendakian Gunung Jaya WIjaya serta tips dalam melakukan pendakian menuju ke puncak Jaya WIjaya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda yang akan melakukan pendakian ke gunung tertinggi di Indonesia ini.
Jambi - Gunung Kerinci merupakan gunung tertinggi di Pulau Sumatera dan juga termasuk gunung berapi tertinggi di Indonesia dan Asia Tenggara. Gunung Kerinci dikenal dengan atapnya Pulau Sumatera. Berada di puncaknya, detikers bisa melihat 3 provinsi sekaligus. Yakni Jambi, Sumatera Barat, dan Gunung Kerinci sekitar mdpl dengan puncaknya bernama Puncak Indrapura. Menariknya, Gunung Kerinci merupakan salah satu dari Seven Summits Indonesia sekaligus World Heritage Site dengan kategori Tropical Rainforest Heritage of termasuk dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat TNKS. Kawasan ini mencakup hutan, cagar alam, suaka margasatwa, hutan lindung, hutan wisata, dan hutan produksi. TNKS dilindungi karena menjadi habitat bagi satwa langka seperti harimau Sumatera. Gunung Kerinci sendiri terletak di perbatasan Kabupaten Kerinci, Jambi dan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera detikers yang ingin merasakan sensasi ketinggian gunung Kerinci, berikut liputan perjalanannya melalui jalur pendakian Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, Jambi. Bagi pendaki pemula, direkomendasikan untuk mendaki selama 3 hari 2 Rimba-Pos 1Pos 1 Bangku Panjang, lokasi pemberhentian pertama, sebagai tempat istirahat dan tidak diperbolehkan camp. Foto Dimas Sanjaya/detikcomDari pintu rimba menuju Pos 1, pendaki masih melewati kebun-kebun produktif masyarakat dengan trek landai. Beberapa kali pendaki harus melangkahi pohon-pohon mineral yang terbaring di tengah normal biasanya menempuh waktu 20 menit untuk menuju Pos 1 yang diberi nama Bangku Pos 1 Bangku Panjang ini, ketinggian sudah berada di 1889 mdpl. Pendaki bisa beristirahat selama beberapa menit sebelum melanjutkan ke Pos 1 direkomendasikan untuk mendirikan tenda atau camp di Pos 1 Bangku Panjang. Hal ini dikarenakan tempat tersebut masih menjadi perlintasan harimau 1 Bangku Panjang-Pos 2 Batu LumutSetelah beristirahat sejenak, pendakian dilanjutkan menuju Pos 2. Perjalanan ke Pos 2 mulai sedikit menanjak dan sesekali masih ditemui trek yang 2 ini diberi nama Batu Lumut dengan ketinggian 2010 mdpl. Perjalanan normal bisa menempuh waktu 30 hingga 40 menit. Di sana, terdapat sumber mata air yang bisa langsung diminum atau menjadi bahan untuk memasak saat 2 Batu Lumut-Pos 3 Pondok PanoramaPendakian dilanjutkan menuju Pos 3 Pondok Panorama. Jalur yang dilalui sudah mulai menanjak dengan memijak akar-akar pohon. Jika dalam perjalanan bertemu hujan, maka track akan sangat becek dan licin. Pendaki harus benar-benar memperhatikan jalan dan menguatkan menuju Pos 3 diperkirakan 30 sampai 40 menit. Ketinggian Pos 3 ini sudah berada di 2225 mdpl. Di sana terdapat sebuah pondok yang bisa menampung kurang lebih 20 orang untuk berteduh dan makan. Di sana juga masih banyak tupai-tupai yang cukup jinak jika Shelter 1Lokasi camp Shelter 1, memiliki ruang terbuka yang cukup luas bisa menapung puluhan tenda para pendaki. Foto Dimas Sanjaya/detikcomSetelah istirahat dan makan untuk menambah energi di Pos 3, perjalanan dilanjutkan menuju Shelter 1. Seterusnya pemberhentian dinamakan shelter karena merupakan tempat nge-camp para menuju Shelter 1 membutuhkan waktu 1 jam hingga 1 jam 30 menit. Trek pendakian sudah mulai curam, hampir sedikit untuk trek landainya. Selain itu, beberapa kali pendaki harus memanjat di antara tebing dan dan akar menuju Shelter 1 ini, bisa sangat licin dan becek jika turun hujan, sehingga para harus menguatkan pijakan. Sampai di Shelter 1 ketinggian sudah mencapai 2505 camping di Shelter 1 ini cukup luas bisa menampung kurang lebih 30 tenda. Di sana, ada sumber mata air yang jernih bisa langsung dikonsumsi bagi para pendaki."Kalau di sini namanya Shelter 1 dan seterusnya, dinamakan Shelter sebagai tempat nge-camp. Kalau masih di Pos 1-3 itu tidak direkomendasikan untuk camp hanya istirahat saja. Di sana masih sering lalu lalang 'Datuk'," kata Irfan Ramadani, pendaki Gunung Kerinci yang juga merupakan anggota Basarnas berangkat dari Pintu Rimba pukul WIB diperkirakan pendaki akan sampai pada pukul WIB. Bagi pendaki pemula, perjalanan cukup sampai Shelter 1 lalu berlanjut menuju Shelter 3 sebelum summit ke Shelter 2Trek perjalanan menuju Shelter 2, jalur menanjak, tanah, dan melewati dinding-dindang tanah. Foto Dimas Sanjaya/detikcomHari kedua pendakian, perjalanan dilanjutkan menuju Shelter 2. Setelah sarapan pagi dan olahraga kecil, pendaki dapat melanjutkan perjalanan mulai pukul WIB menuju Shelter 2 ini menjadi trek yang cukup panjang dari perjalanan sebelumnya."Ke Shelter 2 ini trek yang panjang, nanti ada 2 tempat istirahat yakni Shelter 2 bayangan dan Shelter 2," kata menuju Shelter 2 ini banyak mengikuti jalur air, lorong dinding tanah yang sempit, hingga trek yang terjal. Di samping treknya yang cukup sulit, pendaki akan disuguhkan dengan keasrian dan kesegaran vegetasi hutan mineral yang masih terawat dengan beberapa trek yang menanjak dan terjal, ada trek landai yang bisa dimanfaatkan pendaki untuk istirahat sambil menikmati vegetasi hutan. Keasrian ini ditambah dengan kicauan burung dan kelompok kera yang akan menyambut pendaki di ke Shelter 2 ini kurang lebih 2 sampai 3 jam. Usahakan untuk istirahat dan makan siang di Shelter 2 bayangan sebelum menuju Shelter 2. Hal ini dikarenakan perjalanan Shelter 2 akan terus menanjak tanpa ada trek selesai istirahat di Shelter bayangan ini, perjalanan baru dilanjutkan menuju Shelter 2 yang ketinggiannya sudah berada di 3100 Shelter 3Sampai di Shelter 2, pendaki bisa istirahat sejenak untuk melanjutkan ke Shelter 3. Perjalanan Shelter 3 ini hampir tidak ditemukan lagi bonus trek landai. Pendaki akan melewati jalur yang dikenal dengan 'Lorong Tikus'. Medan yang menanjak curam serta dipenuhi akar-akar pohon memerlukan kerja sama tim serta tenaga ekstra untuk itu, pendaki juga harus pandai-pandai memilih jalur. Bahkan tak jarang pendaki harus merayap untuk melewati jalur ini."Disebut Lorong Tikus karena lokasi kecil seperti jalan tikus. Treknya akar-akar pohon yang menutupi jalur seperti terowongan," ujar hanya kekuatan kaki, perjalanan di sini harus mengandalkan kekuatan tangan. Sebab, selain menanjak, pendaki juga harus memanjat dan merangkak. Beberapa tebing, sudah diberi tali webbing untuk bantuan para pendaki melewati jalur dari Shelter 2 ke Shelter 3 ini terbilang cukup pendek, hanya saja jalur yang harus dilewati cukup ekstrem dengan panjat-memanjatnya. Waktu tempuh perjalanan ini mencapai 1 jam hingga 1 jam 30 sampai di Shelter 3, pendaki dapat mendirikan tenda. Di Shelter 3 ini, sudah tidak ada lagi hutan vegetasi. Perbatasan hutan vegetasi ini terjadi saat melewati lorong tikus. Lokasi ini juga rawan badai jika hujan dari itu, pendaki disarankan untuk mencari lokasi yang agak tertutup tebing dan pohon-pohon cantigi. Ketinggian Shelter 3 ini sudah berada di 3350 mdpl. Jika cuaca cerah, dari Shelter 3 ini pendaki bisa melihat indahnya kota Sungai Penuh, Jambi dan beberapa bukit yang Puncak IndrapuraPerjalanan pendakian Summit ke Puncak Gunung Kerinci. Foto Dimas Sanjaya/detikcomHari ketiga dilanjutkan dengan Summit menuju puncak Gunung Kerinci. Perjalanan dimulai pada pukul WIB. Kemiringan jalur ini bertambah. Tak ada lagi pohon vegetasi, hanya batu-batuan dan pohon pendakian berupa medan batu cadas yang cukup menantang. Batuan dan kerikil pun akan banyak dijumpai di jalur ini, sangat berbeda saat pendakian pos 1 hingga ke shelter sampai di puncak, pendaki benar-benar harus memperhatikan arah jalan, karena kiri dan kanan jalur adalah jurang. Hampir tak ada pembatas antara jalur dan Indrapura yang menjadi julukan dari puncak Kerinci pun tak jauh lagi. Tercium bau belerang yang dikeluarkan kawah sebesar meter persegi dengan kedalaman mencapai 600 puncak, akan tersaji berbagai pemandangan menawan yang seakan menjadi penawar rasa lelah. Danau Gunung Tujuh, Danau Belibis, deretan perbukitan, serta Samudra Hindia bisa dinikmati saat puncak tak 1 jam perjalanan, pendaki akan sampai di Tugu Yudha. Di sana ada hamparan luas yang juga terdapat beberapa tugu Tugu Yudha diambil untuk mengenang seorang pendaki muda yang hilang di tengah perjalanan. Di hamparan yang cukup luas, beberapa tahun terakhir menjadi spot turun atlet menuju puncak dilanjutkan dengan kemiringan mencapai 60 derajat setelah melewati Tugu Yudha. Butuh waktu 30 menit dari Tugu Yudha untuk sampa di Puncak Kerinci yang dinamakan Puncak Indrapura dengan ketinggian 3805 di Puncak Indrapura, Gunung Kerinci. Foto IstimewaDi puncak Gunung Kerinci, pendaki akan disuguhkan pemandangan yang memanjakan mata, barisan-barisan bukti yang mengelilingi Kota Sungai Penuh, dan Kabupaten Kerinci, Jambi, hingga Kabupaten Solok Selatan, Sumatera juga dapat menyaksikan pemadangan penawar rasa lelah, seperti kawah Gunung Kerinci, Danau Kerinci, dan Danau Gunung Tujuh, bahkan juga laut pesisir Provinsi Bengkulu. Simak Video "Menapaki Gunung Kerinci Si Atap Sumatra" [GambasVideo 20detik] des/des
Mengenal 10 gunung tertinggi di Indonesia mulai dari gunung Jaya Wijaya hingga Gunung Semeru! Pesona alamnya yang indah berhasil membuat Indonesia menarik di mata dunia. Indonesia dikenal sebagai negara dengan jumlah gunung terbanyak. Terdapat sebanyak 400 gunung yang tersebar di wilayah Indonesia dengan 100 diantaranya masih aktif dan berpotensi erupsi. Beberapa gunung yang terkenal, seperti gunung Jaya Wijaya bahkan masuk ke daftar puncak gunung tertinggi di dunia bersamaan dengan gunung Everest. Hal ini tentunya menjadi kebanggaan dan daya tarik wisata alam Indonesia. Bagi kamu para pecinta hiking yang ingin merencanakan pendakian atau sekedar penasaran, simak daftar gunung tertinggi di Indonesia beserta fakta menariknya berikut! Baca Juga Deretan Gunung di Indonesia yang Cocok untuk Pendaki Pemula Selain Gunung Puncak Jaya dan gunung Semeru, terdapat beberapa deretan gunung-gunung menjulang tinggi yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Berikut daftar gunung-gunung tertinggi di Indonesia 1. Gunung Jaya Wijaya, Papua Sumber Gambar Gaet Lokal Gunung Jaya Wijaya ini menjadi gunung tertinggi nomor satu di Indonesia dengan puncak tertingginya, yaitu puncak jaya dengan ketinggian mencapai meter. Dengan ketinggian ini, gunung Puncak Jaya Wijaya masuk dalam deretan salah satu gunung tertinggi di dunia. Berikut adalah fakta menarik tentang gunung Jaya Wijaya Seorang pendaki berkebangsaan Austria, Heinrich Harrer adalah orang pertama yang berhasil mencapai ke puncak gunung tertinggi di Indonesia ini di tahun 1962. Meskipun berlokasi di negara tropis, salju bisa ditemukan di puncak Jaya Wijaya. Hal ini menjadikan Gunung Jaya Wijaya sebagai satu-satunya tempat yang bersalju di Indonesia. Selain dilapisi salju pada puncaknya, Gunung ini juga dilengkapi dengan gletser. Gunung Jaya Wijaya memiliki nama lain Carstenz. Nama tersebut diambil dari cerita sejarah di tahun 1623, ketika pelaut Belanda, Jan Carstensz melihat puncak gunung ini melalui teropong dalam pelayarannya saat melintasi pantai selatan Laut Arafura. Jaya Wijaya menempati urutan kedua setelah gunung Hkakabo Razi yang memiliki ketinggian mdpl yang terletak di Myanmar, dalam jajaran gunung tertinggi yang ada di Asia Tenggara. Selain Carstensz, Jaya Wijaya juga mempunyai nama lain, yaitu Puncak Soekarno. Pendakian di puncak Jaya Wijaya ini disebut-sebut sebagai pendakian dengan biaya yang paling mahal. Bahkan, lebih mahal dari mendaki puncak tertinggi di dunia, yaitu gunung Everest. 2. Gunung Puncak Mandala, Papua Sumber Gambar Selain Puncak Jaya, terdapat juga gunung yang menjulang tinggi di Indonesia Papua, yakni Gunung Puncak Mandala. Dengan tinggi mencapai mdpl, Puncak Mandala menjadi gunung tertinggi kedua di Indonesia setelah Puncak Jaya. Berikut adalah fakta menarik tentang gunung Puncak Mandala Puncak Gunung Mandala memiliki nama lain yang digunakan saat masa penjajahan Belanda, yaitu Juliana Top atau puncak Juliana. Puncak Mandala membentuk bagian Pegunungan Bintang bagian timur dan berada dekat perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini. Seperti Puncak Jaya, Puncak Mandala dahulu juga ditutupi oleh salju. Namun karena pemanasan global, salju di Puncak Jaya perlahan mulai menghilang. 3. Gunung Puncak Trikora, Papua Barat Sumber Gambar Flickr Peringkat ketiga gunung tertinggi di Indonesia masih dari Papua, yakni gunung Puncak Trikora dengan ketinggian mencapai mdpl. Gunung ini disebut memiliki jalur pendakian yang lebih sulit dibandingkan gunung Jaya Wijaya. Berikut adalah fakta menarik tentang gunung Puncak Trikora Pada masa pemerintahan Belanda, gunung ini lebih dikenal dengan nama Wilhelmina Top atau Puncak Wilhelmina. Gunung ini memiliki beberapa kawasan hutan seperti Hutan Montane, Hutan Ericaceous, dan Hutan Dipterokarp Atas Titik awal pendakian gunung ini adalah di kota Dani di Lembah Baliem Wamena. Jalur pendakian Gunung Puncak Trikora tergolong sulit untuk ditaklukan sehingga pendaki harus mempersiapkan diri dengan matang. Bahkan, para pendaki harus menyusuri jalur yang curam sepanjang 6 km untuk mencapai puncak. 4. Gunung Ngga Pilimsit, Papua Sumber Gambar Masih terletak di Papua, Gunung Ngga Pilimsit adalah gunung tertinggi di Indonesia yang menempati urutan ke-4 dengan ketinggian mencapai mdpl. Berikut adalah fakta menarik tentang gunung Ngga Pilimsit Pada zaman penjajahan Belanda dahulu, Gunung ini diberi nama Gunung Idenburg. Gunung ini memiliki batas ketinggian pendakian dari tingkatan pemula hingga tingkatan yang sudah mahir sehingga wisatawan yang masih menempati tingkatan pemula tentunya tidak diperbolehkan mendaki terlalu tinggi. Keunikan dari gunung ini adalah terdapatnya danau Ngga Pilimsit yang dihimpit dua tebing bersalju. 5. Gunung Kerinci, Jambi Sumber Gambar Escapes with Andrew Salah satu puncak gunung tertinggi di Indonesia adalah Gunung Kerinci yang terletak di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Jambi. Gunung ini merupakan gunung berapi aktif tertinggi di Indonesia dengan ketinggian hingga mdpl. Berikut adalah fakta menarik tentang gunung Kerinci Gunung Kerinci memiliki rute pendakian yang cukup mudah. Jalurnya dimulai melalui Desa Kersik Tuo yang berada di ketinggian mdpl. Nama Kerinci diadaptasi menjadi nama sebuah kabupaten di Jambi, yaitu Kabupaten Kerinci. Dari puncak gunung Kerinci kamu bisa melihat pemandangan Samudra Hindia sekaligus samudra awan atap Sumatera. Durasi pendakian Gunung Kerinci paling lama adalah 3 hari 2 malam. Gunung Kerinci berlokasi di Taman Nasional Kerinci Seblat yang merupakan taman nasional terbesar ke-2 di Indonesia. Baca Juga Rekomendasi Merek Sepatu Gunung yang Tangguh dan Tahan Lama 6. Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat Sumber Gambar Rinjani National Park Gunung Rinjani menjadi gunung favorit bagi para pendaki gunung karena keindahan panorama alamnya. Gunung ini merupakan gunung api aktif dengan ketinggian mdpl, membuatnya gunung api tertinggi kedua setelah gunung Kerinci. Untuk mendaki di gunung ini, para pendaki biasanya diarahkan ke jalur Senaru yang lebih mudah. Berikut adalah fakta menarik tentang gunung Rinjani Gunung Rinjani terakhir meletus pada tahun 2009-2010. Gunung ini memiliki kawah berwarna biru bernama Segara yang berada di ketinggian mdpl. Danau ini juga merupakan danau panas vulkanik terbesar di dunia. Gunung Rinjani dianggap sebagai gunung keramat dan seringkali dijadikan sebagai tempat beberapa tradisi upacara, seperti Roah Asuhan Gunung dan Ngayu-ayu. 7. Gunung Semeru, Jawa Timur Sumber Gambar Backpacker Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa dan nomor ketiga di Indonesia, dengan puncaknya bernama Mahameru yang memiliki ketinggian mdpl. Seperti gunung Rinjani, gunung Semeru juga merupakan gunung berapi aktif dan baru saja mengalami erupsi di awal Desember 2021 lalu. Berikut adalah fakta menarik tentang gunung Semeru Gunung ini masuk ke dalam wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Puncak gunung Semeru terkenal dengan nama Mahameru dan memiliki kawah dengan nama Jonggring Saloko. Gunung Semeru memiliki sebuah situs arkeologi yang menyimpan sepasang arca kuno bernama Arcapada. Salah satu dari sepasang arca ini merupakan perwujudan dari Dewa Siwa yang merupakan simbol penolak bala. Di sekeliling gunung ini terdapat hutan cemara, hutan pinus, Danau Ranu Kumbolo dan perbukitan yang banyak ditumbuhi bunga Edelweis. 8. Gunung Sanggar, Nusa Tenggara Barat Sumber Gambar Gunung Sanggar merupakan gunung tertinggi kedua di NTB setelah gunung Semeru. Dengan ketinggian mencapai mdpl, gunung ini masih berada di gugusan pegunungan Rinjani dengan keindahan alam yang masih terjaga. Berikut adalah fakta menarik tentang gunung Sanggar Berada di kawasan yang sama dengan Gunung Rinjani, Gunung Sanggar masih kalah populer. Namun, pesona alamnya yang belum tersentuh menjadi salah satu daya tarik Gunung Sanggar. Puncak gunung Sanggar menawarkan pemandangan alam Nusa Tenggara barat yang cantik dan asri. Selain itu, terlihat juga keindahan alam dari gunung Rinjani. 9. Gunung Latimojong, Sulawesi Selatan Sumber Gambar Makassar Terkini Gunung Latimojong terletak di Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Enrekang. Dengan ketinggian hingga mdpl, Latimojong merupakan gunung tertinggi di Sulawesi dengan puncaknya bernama puncak Rante Mario. Berikut adalah fakta menarik tentang gunung Latimojong Gunung Latimojong memiliki tujuh puncak, yaitu Buntu Rante Mario sebagai titik tertinggi, Buntu Nenmori sebagai titik kedua, Buntu Sinaji, Buntu Sikolog, Buntu Rante Kambola, Buntu Bajaja, dan Buntu Latimojong. Gunung ini memiliki tujuh pos peristirahatan yang bisa digunakan para pendaki untuk beristirahat atau mendirikan tenda sebelum mencapai puncak. Meski jalur pendakiannya relatif mudah dibandingkan gunung-gunung di pulau Jawa lainnya, akar pohon yang melintang sepanjang jalur pendakian bisa membuat jalur menjadi sangat licin. Oleh karena itu pendaki harus ekstra berhati-hati. 10. Gunung Slamet, Jawa Tengah Sumber Gambar Native Indonesia Gunung Slamet adalah gunung tertinggi kedua di pulau Jawa setelah gunung Semeru dengan ketinggian mencapai mdpl. Gunung ini juga memiliki kawah yang masih aktif sampai saat ini. Berikut adalah fakta menarik tentang gunung Slamet Tingkat kesulitan pendakian gunung Slamet disebut setara dengan gunung Semeru dan gunung Merapi. Bahkan, di pendakian gunung ini banyak kabut yang pekat sehingga pendaki harus berhati-hati. Terdapat banyak tempat wisata di kaki gunung Slamet, salah satunya adalah Wisata Baturaden. Nama gunung Slamet memiliki arti dalam selamat dalam bahasa Jawa. Nama itu diberikan ke gunung Slamet lantaran tidak pernah terjadi sebuah peristiwa seperti letusan besar dan selalu memberikan keamanan pada masyarakat setempatnya. Gunung Slamet memiliki puncak bernama Surono dan Segera Wedi yang berupa kawah cekung yang besar. Baca Juga Rekomendasi Merk Tas Gunung Terbaik Lengkap dengan Harga Nah, itulah 10 Gunung tertinggi di Indonesia yang tidak kalah mempesona dengan pegunungan luar negeri. Dari daftar di atas, kira-kira yang mana yang ingin kamu kunjungi, nih, Toppers? Bagi kamu yang ingin mendaki gunung, kini kamu bisa melengkapi aneka peralatan pendakian secara praktis dengan Tokopedia. Mulai dari pakaian hiking, sepatu hiking, hingga tenda bisa kamu temukan dengan kualitas dan harga yang lebih hemat di Tokopedia! Untuk belanja lebih murah dan hemat, yuk buka Tokopedia dan promo minggu ini sekarang juga! Dapatkan berbagai diskon dan cashback menarik di setiap pembelian produk apapun di Tokopedia.! Penulis Abya Zara
jalur pendakian gunung jaya wijaya